Sekilas BCW

Banten Corruption Watch adalah gerakan anti korupsi di Propinsi Banten, didirikan tanggal 05 Oktober 2000, diresmikan 10 November 2000 (akta notaris:Subandiyah). Secara organisasi BCW telah dibubarkan untuk sementara waktu sejak tahun 2007 hingga terbentuk pengurus baru yang belum tersusun.Sebagai gantinya sejak tahun 2007 kegiatan sementara waktu adalah mendokumentasikan kliping dari berbagai sumber media dan membuat artikel menyoal kejahatan korupsi di Banten.

Tuesday, April 22, 2008

Warning!!! Program BLT di Kalimantan Ok

Program BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang kini rencananya dikhususkan di daerah Kalimantan, semoga tidak akan menuai masalah, terutama yang berkaitan dengan wilayah masyarakat secara langsung.

Semoga pula Bantuan Langsung Tunai bukan lagi Bantuan Langsung Sia-sia yaitu dengan cara meminimalisir terjadinya kebocoran dan penyimpangan melalui musyawarah desa/kelurahan (public hearing) pada saat pra-pelaksanaan-evaluasi program/proyek tersebut, sehingga diharapkan hasilnya tidak merugikan rakyat kecil.

Semoga kawan-kawan masyarakat di Kalimantan sukses dalam menyalurkan program BLT tersebut.

Begitupula progam-program lainnya yang bersentuhan langsung dengan wilayah masyarakat diseluruh nusantara (baca : Studi Partisipasi Rakyat Kuat Diakar Rumput, Hak Informasi Publik dan Diskusi Bulanan Fisip Untirta-Studi Kajian Komunikasi Demokrasi ala Habermas;musyawarah yang bebas dari relasi kekuasaan yang menindas dan bertanggung-jawab dan hak informasi publik-transparansi dan akuntabilitas di wilayah negara-dinas/instansi, manual dan e-government)

Ok

Kita Harus Berani

Berani Menyuarakan Kebenaran

"If people would dare to speak ..., there would be a good deal less
sorrow in the world a hundred years hence. - Jika orang-orang berani
bicara ..., dipastikan kesedihan di dunia ini akan berkurang bahkan
dalam seratus tahun berikutnya."
~ Samuel Butler

The Way of All Flesh

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah kisah nyata yang terjadi di
Cina tentang kecelakaan tragis di area Tiger Taming Hill.Kisah nyata tersebut mengungkap detik-detik sebelum kecelakaan terjadi.Berawal ketika 3 begundal yang kejam dan bengis memaksa seorang wanita sopir bis untuk melakukan tindak asusila.

Sementara itu sebagian besar penumpang tidak sedikitpun peduli.
Hati nurani mereka seakan tertutup rapat.Namun ada seorang pria paruh
baya yang berusaha melawan keganasan para begundal itu dengan sekuat
tenaga dan berteriak kepada rekannya sesama penumpang agar mau menolong.
Tetapi usahanya sia-sia, karena tak satupun diantara para penumpang itu
bergeming. Sehingga pria itupun terjungkal kesakitan setelah dihajar
oleh 3 begundal.

Setelah diperlakukan tidak senonoh, si sopir cantik itu justru berubah
menjadi bersikap aneh. Ia tidak menunjukkan kesedihan, namun berlaku
kasar kepada pria yang tadi berusaha menolongnya.Dengan nada suara
keras sopir wanita tersebut balik mengusir pria tadi agar segera turun
dari bis dan mengancam tidak akan mengemudikan bis bila pria tersebut
nekat bertahan.

Pria tersebut menolak pergi. Tetapi tiba-tiba beberapa penumpang lain
yang bertubuh kekar menyeret pria tersebut turun lalu melemparkannya di
jalanan tanpa belas kasihan sedikit pun. Pria itupun tersungkur bersama
tas bawaannya.

Sopir tersebut kemudian mengemudikan bis dengan kecepatan sangat tinggi.Tak seorangpun menduga bila sopir wanita itu tiba-tiba menghempaskan arah kemudi bis ke tebing curam. Keesokan harinya berbagai media surat kabar mengabarkan kecelakaan tragis yang menewaskan seluruh penumpangtermasuk sang sopir cantik.

Sebuah surat kabar menyebutkan bahwa pria paruh baya itu menangis histeris setelah membaca berita tersebut dari surat kabar.

Kita dapat melihat begitu berat menjalani peran seperti sosok pria paruh
baya yang ada dalam kejadian di atas. Upaya yang begitu keras untuk
menolong justru membuatnya dimusuhi dan dihajar habis-habisan oleh para begundal yang kejam. Ia harus menghadapi kenyataan pahit, karena usahanya meneriakkan moralitas kandas di tengah sikap para penumpang yang acuh tak acuh.

Memang selalu ada risiko bila kita mencoba berbicara entah lewat
kata-kata maupun perbuatan yang berlandaskan moralitas. Tetapi bercermin dari kisah tersebut, ternyata kita akan menanggung risiko yang lebih buruk atas kebisuan. Mungkin kita akan semakin sering melihat,mendengar, atau bahkan mengalami sendiri kisah tragis itu, apabila kita tidak peduli alias membutakan mata terhadap tindak apa pun yang mengabaikan moralitas.

Jadi jangan ragu untuk menyuarakan kebenaran. Tetapi terlebih dahulu
perbaiki diri, terutama sikap kita agar sesuai dengan nilai-nilai
moralitas.Bersikaplah waspada untuk terus memperbaiki diri, karena
perubahan itu terjadi secara perlahan tanpa kita sadari.

Sementara itu, kumpulkan keberanian sebelum menghadapi situasi yang
tidak menguntungkan. "Summon your courage, whatever it takes to get that
courage, wherever that source of courage is for you. - Kumpulkan keberanianmu, bagaimanapun caranya dan dimanapun Anda bisa mendapatkannya,
" Kata Dr. Marsha Houston, Dekan Fakultas Studi Komunikasi Universitas
Alabama-AS. Keberanian Anda akan semakin besar untuk mengungkapkan
ketidaksepahaman hati bila didasari motivasi ingin menegakkan moralitas.

Kita dapat melihat bagaimana keberanian Sumidjan, seorang tokoh penggiat
gerakan anti KKN asal Bontang. "Saya prihatin dengan keadaan bangsa ini.
Kalau dibiarkan (KKN), bangsa ini akan bangkrut," demikian ujar
Sumidjan. Pria yang hanya tamatan SLTP itu beranggapan bahwa para
koruptor adalah biang keterpurukan rakyat kecil sehingga mereka hidup
terlunta-lunta. Sumidjan kerap berdemo dan mengkritik penguasa di kota
Bontang.

Motivasi Sumidjan semata-mata adalah ingin moralitas ditegakkan di
kalangan pejabat, wakil rakyat, pemerintahan maupun penegak hukum.
Tak mengherankan jika ia pantang menyerah meskipun sering menjadi korban tindak kekerasan, diancam dan dihajar preman saat berdemo.

Pria yang sudah mendapatkan Tiga Pilar Award 2007 dari Meneg PAN Taufik
Effendi itu juga telah dilaporkan ke polisi dan divonis penjara 3 bulan,
dan rumahnya nyaris dibakar, usahanya berjualan es campur di Bontang
disabotase dan lain sebagainya. Semua itu tidak membuatnya surut
langkah, bahkan sampai saat ini ia bertambah gencar melakukan aksi demo
memprotes para koruptor yang tidak bermoral.

Jangan pula kita takut untuk menyuarakan kebenaran, selama tindakan
tersebut dilakukan untuk membela kepentingan semua orang tanpa
membeda-bedakan. "Jika Anda menjuluki seseorang secara rasis, maka
sebuah tembok akan membentengi Anda dan dirinya. - If you simply call
someone a racist, a wall goes up," ungkap Dr. K.E. Supriya, seorang
Profesor ahli komunikasi di Universitas Wisconsin-Milwaukee, dan ahli
dalam aturan gender dan indentitas budaya dalam komunikasi.

Menyuarakan kebenaran adalah salah satu cara untuk memberi makna bagi
diri kita sebagai umat manusia. Namun di tengah kultur kehidupan yang
semakin individualis dan mendewakan materialisme seperti saat ini, upaya
menyuarakan kebenaran pasti mendapatkan tantangan cukup berat. Tetapi
selama kita berkomitmen untuk memperjuangkan nilai-nilai moralitas maka
suatu saat pasti kita akan memetik hasil yang positif pula.

Sumber: Berani Menyuarakan Kebenaran oleh Andrew Ho adalah seorang
pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.

Thursday, April 17, 2008

KUT again

Kasus KUT di Pandeglang akhirnya kembali di usik Kejari Pandeglang dengan cukup sukses. Aris Turisnadi Wakil DPRD Pandeglang ditahan Kejari Pandeglang, karena dianggap menyalahgunakan dana Kredit Usaha Tani sebesar 816 juta pada waktu sebagai Ketua Koperasi Tani Mandiri.

Fenomena kasus KUT di Pandeglang pada tahun 1999-2000 (170 m lebih) terbilang berani bagi Kejari Pandeglang, karena berbeda dengan Kejati Banten dan melawan arus kebijakan Presiden yang sebelumnya akan memutihkan kasus KUT seluruh Indonesia sebesar 5 trilyun