Sekilas BCW

Banten Corruption Watch adalah gerakan anti korupsi di Propinsi Banten, didirikan tanggal 05 Oktober 2000, diresmikan 10 November 2000 (akta notaris:Subandiyah). Secara organisasi BCW telah dibubarkan untuk sementara waktu sejak tahun 2007 hingga terbentuk pengurus baru yang belum tersusun.Sebagai gantinya sejak tahun 2007 kegiatan sementara waktu adalah mendokumentasikan kliping dari berbagai sumber media dan membuat artikel menyoal kejahatan korupsi di Banten.

Thursday, November 8, 2007

Demokrasi Palsu

Atut-Masduki Menang
Kamis, 07-Desember-2006,


Tiga Calgub Tak Hadiri Penghitungan Manual

SERANG-Pasangan calon gubernur/wakil gubernur Rt Atut Chosiyah-HM Masduki (Partai Golkar, PDIP, PBB, PBR, dan PDS) resmi mengungguli tiga kandidat lainnya. Berdasarkan penghitungan manual yang dilakukan KPU Banten di Hotel Le Dian, Rabu (6/12), pasangan ini memperoleh suara 1.445.467 ( 40,1%). Di tempat kedua diduduki pasangan Zulkieflimansyah-Marissa Haque (PKS dan PSI) dengan suara 1.188.195 (33,1%). Di tempat ketiga ditempati pasangan Tryana Sjam’un-Benyamin Davnie (PAN dan PPP) dengan meraih 818.276 (22,7%), dan terakhir pasangan Irsjad Djuwaeli-Mas A Daniri (Demokrat dan PKB) dengan 147.922 (4,1%). Dari enam kabupaten/kota, Atut-Masduki unggul di empat kabupaten/kota masing-masing Kabupaten Serang (282.698), Tangerang (434.468), Lebak (278.805), dan Pandeglang (214.202). Zulkieflimansyah-Marissa unggul di Kota Tangerang (239.148) dan Cilegon (63.044). Pemilih yang ikut berpartisipasi dalam Pilkada kali ini sebanyak 3.776.991 (61%) dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 6.208.951. Berarti ada sekitar 2.431.960 (39%). Sementara suara sah 3.599.850 dan suara tidak sah 177.141. Rapat pleno terbuka penghitungan manual berlangsung mulai pukul 14.11 WIB. Hingga acara selesai hanya pasangan Atut-Masduki, dan calon wakil gubernur Benyamin Davnie yang hadir. Pasangan Zulkieflimansyah-Marissa, Irsjad-Daniri, dan calon gubernur Tryana tidak tampak di deretan kursi yang disediakan. Mereka tidak hadir dengan alasan karena kesibukan masing-masing. Begitu pun dengan saksi. Dari empat saksi pasangan calon, hanya saksi pasangan Atut-Masduki dan Tryana-Benyamin yang hadir dan menandatangani berita acara hasil penghitungan manual. Dugaan aksi demonstrasi dari kelompok masyarakat yang sehari sebelum penghitungan manual sudah merebak ternyata tidak terbukti. Hingga acara selesai, suasana tetap kondusif. Rapat pleno penghitungan manual ini dipimpin oleh Ketua KPU Banten Tb Didy Hidayat Laksana. Setelah Didy memberikan sepatah kata, penghitungan secara manual dilakukan yang dipimpin oleh Ketua Pokja Penghitungan Suara M Wahyuni Nafis. Awalnya penghitungan berjalan lancar, namun memasuki pukul 14.40 WIB tiba-tiba listrik padam yang menyebabkan ruangan gelap gulita. Penghitungan pun berhenti sejenak. Masyarakat yang hadir memenuhi aula pun mulai gelisah. Beruntung, sekitar pukul 14.42 listrik kembali menyala dan penghitungan pun dilanjutkan. Selama proses penghitungan berlangsung, wajah Atut selalu mengumbar senyum. Tampakya dia sudah yakin akan mengunguli tiga kandidat lainnya. Sekitar pukul 15.01 penghitungan selesai yang menempatkan Atut-Masduki di posisi pertama. Massa kemudian berteriak sambil mengelu-elukan Atut-Masduki. Gema salawat sempat terdengar mengiringi kemenangan Atut-Masduki ini. Ketika acara mau ditutup, aktivis Banten Corruption Watch Teguh Iman Prasetya tiba-tiba menginterupsi. Teguh dengan mengenakan jaket abu-abu langsung menuju ke depan untuk menyampaikan unek-unek. Aksi teguh ini sempat membuat panitia kaget. Meski sudah menyiapkan berbagai argumen yang akan dikemukan, Teguh gagal menyampaikan pendapatnya. Dia keburu diamankan aparat keamanan dan langsung di bawa menjauh. “Kamu jangan membuat suasana tidak kondusif ya,” tutur salah satu peserta sambil menunjuk teguh. Teguh yang diamankan petugas hanya mengemukakan ingin memberikan masukan. “Saya hanya ingin memberikan masukan,” kata Teguh. Massa sempat tersulut emosinya dengan ulah Teguh. Beruntung, Teguh tidak menjadi bulan-bulanan massa karena sudah diamankan terlebih dulu oleh aparat keamanan. PERJUANGAN PANJANG Setelah acara selesai, Atut-Masduki langsung menggelar jumpa pers dengan kalangan wartawan. Dalam kesmepatan itu, Atut menandaskan bahwa kemenangan yang diraihnya bersama Masduki adalah berkat dukungan rakyat. “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungannya,” tandasnya. Atut juga mengatakan, tidak risau dengan tiga kandidat lain yang akan mengajukan keberatan dengan hasil Pilkada. “Itu adalah hak mereka, silakan saja disampaikan sesuai dengan mekanisme yang ada,” ujarnya. Terkait dengan program ke depan, Atut mengemukakan, akan membuat rencana strategis pembangunan berdasarkan visi dan misi yang sudah disampaikan di DPRD Banten. “Kita akan sinergikan kekuatan komponen masyarakat,” tandasnya. Atut juga mengemukan, tidak mudah untuk membangun Banten lima tahun ke depan. Kata dia, perlu kerja sama semua pihak. “Tanpa rakyat, saya tidak ada apa-apanya. Oleh karena itu saya minta dukungan untuk membangun Banten,” tandasnya. (alt) Sumber : Radar Banten

No comments:

Post a Comment